Download sejarah pangeran diponegoro




















Peperangan besar oleh rakyat pribumi dilakukan ketika musim hujan. Para senopati bekerjasama dengan alam sebagai senjata tak terkalahkan. Ketika musik hujan, gubernur Belanda melakukan usaha seperti gencatan senjata dan berunding. Hujan deras di daerah tropis menyebabkan pasukan Belanda terhambat. Pasukan ini terkena malaria, disentri, dan penyakit yang menyebabkan kondisi fisik melemah. Belanda akhirnya menyebarkan provokator dan mata-mata yang berada di desa dan kota. Provokator ini untuk menghasut dan memecah belah anggota keluarga pangeran dan pasukan.

Tetapi pejuang pribumi tetap melakukan perlawanan terhadap Belanda. Tahun , Belanda menggunakan sistem benteng untuk menyerang Pangeran Diponegoro.

Kemudian tahun , Kyai Mojo pemimpin spiritual dan membantu pemberontakan ditangkap oleh Belanda. Belanda juga melakukan perang saudara antara pihak keraton. Hal ini membuat beberapa orang berpihak pada Diponegoro dan ada yang melawan. Mereka melakukan siasat dan berunding untuk menangkap Diponegoro. Akhirnya beliau menyerah diri untuk ditangkap asalkan pasukannya dilepaskan.

Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan di Manado, Sulawesi Utara. Sebelum diasingkan ke Manado, Diponegoro sempat disekap di penjara bawah tanah Stadhuis. Kemudian beliau dipindahkan di Ujung Pandang dan meninggal dunia pada 8 Januari , di benteng Rotterdam. Mengutip dari jakarta-tourism. Pangeran Diponegoro juga dibuatkan sebuah monumen yang menghiasi pelataran di Monas.

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda. Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pahlawan nasional, pemimpin perang Jawa yang berlangsung selama 5 tahun. Perang ini dilakukan untuk melawan Belanda. Ki Tembi lantas membawanya pergi serta senantiasa berpindah-pindah tempat supaya keberadaannya tidak tercium oleh Belanda.

Belanda sendiri ketika itu begitu membenci anak turun Raden Ronggo yang mulai sejak dahulu populer jadi penentang Belanda.

Atas kehendak Pangeran Diponegoro, bayi itu dinamakan Singlon yang berarti penyamaran. Beragam langkah selalu diusahakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Bahkan juga sayembara juga dipakai.

Hadiah Cleerens menyarankan supaya Kanjeng Pangeran serta pengikutnya berdiam dahulu di Menoreh sembari menanti kehadiran Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia. De Kock memaksa membuat perundingan serta menekan Diponegoro supaya hentikan perang. Keinginan itu tidak diterima Diponegoro Namun Belanda sudah mempersiapkan penyergapan dengan cermat. Hari itu juga Diponegoro di tangkap serta diasingkan ke Ungaran, lalu dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, serta segera ke Batavia memakai kapal Pollux pada 5 April.

Sembari menanti ketentuan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch. Selesainya Perang Jawa yang disebut akhir perlawanan bangsawan Jawa. Perang Jawa ini banyak menelan korban dipihak pemerintah Hindia sejumlah 8. View all posts by okcocok. You are commenting using your WordPress. You are commenting using your Google account. You are commenting using your Twitter account. You are commenting using your Facebook account.

Notify me of new comments via email. Notify me of new posts via email. Mulanya Pangeran Diponegoro menolak untuk pergi dari kediamannya sebab beliau berpendapat apabila telah dikehendaki oleh-Nya akan mati, beliau lebih senang mati di tanah pusaka nenek moyangnya. Pangeran Mangkubumi tidak menghiraukan alasan tersebut dan memaksa 3 Soemoatmodjo, Soekesi. Sejarah Perlawanan Terhadap Kolonialisme hal. Akhirnya Pangeran Diponegoro mengikuti kehendak Pangeran Mangkubumi dan pergi meloloskan diri melalui pintu samping kediamannya dengan naik kuda, Genthayu nama kudanya.

Di ikuti oleh pamanda serta adik Pangeran Diponegoro yang bernama Pangeran Ronggo menerobos barisan lawan. Dengan mengadakan sedikit perlawanan, beliau berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh.

Mereka gagal menangkap Pangeran Diponegoro hidup atau mati. Lalu mereka membakar habis rumah kediaman Pangeran Diponegoro. Sambil menanti pengikutnya yang tertinggal berhubung perlawanan yang mereka lakukan, maka beliau berhenti di Persawahan.

Dari kejauhan Pangeran Diponegoro menyaksikan pusaka nenek moyangnya habis dibakar oleh Belanda. Hal inilah yang memperbesar semangat Pangeran Diponegoro untuk melawan kekuasaan Belanda. Setelah pasukannya telah berkumpul kembali, maka mereka bersama-sama bersembahyang Maghrib di Desa Kalibayem.

Kemudian mereka berangkat menuju Selarong. Di tengah perjalan mereka tersesat sampai ke dusun Sumangir. Perjalanan mereka lanjutkan esok harinya melewati Kalisoka, keadaan di Kalisoka memungkinkan menjadi tempat pengungsian para puteri. Karena itu Pangeran Diponegoro memanggil Demang Kalisoka, dan menugaskan beliau untuk membawa puteri-puteri 4 Soemoatmodjo, Soekesi. Selanjutnya yang ditugaskan mengurus puteri-puteri itu ialah Pangeran Ronggo dan Mas Ngabei Mangunharjo.

Setelah Markas Besar Pasukan Diponegoro di putuskan berada di Selarong maka Pangeran Adinegoro yaitu adik Pangeran Diponegoro yang ada di Yogyakarta segera menyusul datang ke Selarong dengan membawa Plajurit Patangpuluhan dan Mandungan kira-kira sebanyak orang.

Pangeran Adinegoro kemudian diangkat menjadi Patih dengan gelar Pangeran Suryenglogo. Kemudian Pangeran Diponegoro segera menugaskan para Senopati untuk mengadakan perlawanan di Sekitar daerah Yogyakarta. Gubernur Jendral Van der Capellen menganggap insiden tersebut membahayakan kedudukan Belanda di tanah Kerajaan. Oleh karena itu Belanda mengutus seorang Jendral yang diberi tugas menyelidiki dan mengambil tindakan yang dianggap perlu guna memulihkan keamanan di tempat tersebut.

Setelah itu perjalanan dilakukan menuju Kerajaan. Pertama De Kock datang ke Surakarta, ternyata Sunan Paku buwono tidak memihak pada pemberontak justru Sunan Pakubuwono bersedia membantu Belanda dalam menghadapi pemberontakan itu. Jendral de Kock datang ke Surakarta pada tanggal 30 Juli dan hari berikutnya menghadap Susuhunan di Keraton. Untuk menghadapi perlawanan yang dilakukan oleh pasukan Pangeran Diponegoro Belanda perlu mendatangkan bala bantuan pasukan dari luar Yogyakarta.

Maka datanglah bala bantuan dari Semarang sebanyak orang dan membawa uang sebesar Sampai di desa Lagorok, 11 km dari barat Yogyakarta, tiba-tiba disergap oleh pasukan Diponegoro dibawah pimpinan Mulyosentiko.

Pertempuran terjadi antara kedua belah pihak. Rakyat di daerah tersebut ikut campur hingga Belanda menjadi tidak berdaya. Akhirnya 15 orang saja dari pihak Belanda yang berhasil meloloskan diri walau dalam keadaan luka-luka. Uang sebanyak Di Selarong Pangeran Diponegoro menerima surat dari Jendral De Kock di Surakarta tertanggal 7 Agustus , disusul dengan surat yang kedua tertanggal 14 Agustus yang isinya menanyakan alasan Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan.

Selain itu Jendral berjanji memberi jaminan keselamatan kepada seluruh pengikut Pangeran Diponegoro apabila Pangeran Diponegoro mau menghentikan perang dan mengadakan perundingan perdamaian. Surat tersebut dijawab oleh Pangeran Mangkubumi, bahwa maksud Pangeran Diponegoro hanya ingin meng-islam-kan tanah Jawa. Pangeran Diponegoro bersedia berunding dengan syarat Jendral menentukan hari dan tempatnya.



0コメント

  • 1000 / 1000